Alasan masuk IPB :
Alasan saya
masuk IPB, karena ketika saya searching di internet dan juga bertanya kepada
kakak-kakak alumni sekolah saya yang berkuliah di Diploma IPB, bahwa IPB
termasuk Institute terbaik di Indonesia bahkan di Asia Tenggara dengan akreditasi
A. Diploma IPB juga terkenal dengan kedisiplinan baik dari mahasiswa maupun
dosen-dosennya. Dan fasilitas yang tersedia di Diploma IPB itu lengkap.
Proses masuk IPB :
Sejujurnya saya
tidak terpikir untuk kuliah di IPB. Sebelum saya mendaftar untuk mengikuti tes
masuk IPB saya sudah banyak mengikuti tes masuk universitas lain diantaranya: SNMPTN, SBMPTN, SMUP, SIMAK,
STAN, UMB-UPI, UMB-PT, Universitas Bakrie. dan seleksi terakhir yang saya ikuti
adalah Diploma IPB regular. Tapi tidak semudah itu saya mendapatkan bangku
kuliah di IPB. Karena pada saat hari yang bersamaan (20 agustus 2014) dengan
penggumuman IPB saya diharuskan untuk mendaftar ulang di Bakrie dimana batas
pendaftaran ulangnya jam 17.00 WIB. Sedangkan penggumuman IPB hari itu belum
jelas apakah benar akan diumumkan atau di undur. Hal itu membuat saya frustasi,
bingung, cemas L. Setelah
saya ber jam-jam di depan computer menunggu hasil tersebut, AKHHIRNYAA pada jam
14.00 WIB hasil tes Diploma IPB Reguler TERPAMPANG di web IPB yang menyatakan
saya LULUS dengan prodi AKUNTANSI!! ALHAMDULILLAH!!! akhirnya saya memutuskan
untuk mengambil IPB dengan alasan di atas J
OSPEK, biasanya indentik
dengan MABA yang disuruh ini itu oleh senior, dan ada beberapa dengan kekerasan.
Tapi ternyata OSPEK di IPB tidaklah seperti yang saya bayangkan seperti
universitas lain. Melainkan hanya pengenalan kampus, PK, Organisasi, motivasi
yang diberikan oleh senior-senior dan pembicara, dan kegiatan-kegiatan yang
mengasikkan dengan cara yang fun dan tidak membebankan MABA. Semua kegiatan
OSPEK itu hanya dijalankan selama 2 hari. It is memorable J
Jujur saya terkejut dengan peraturan di Diploma IPB dari segi
berpakaian dimana setiap mahasiswa/mahasiswi tidak dibolehkan menggunakan kaos,
celana jeans, melainkan harus berpakaian kemeja dengan rok/celana dasar
layaknya pakaian formal kantoran.
Dari segi belajar dengan gaya baru yang sangat berbeda ketika
saya belajar di SMA, saya sedikit terkejut, kewalahan , dengan materi yang
disampaikan dosen yang umumnya hanya menggunakan PPT saja. Tapi lambat laun
saya mulai terbiasa dengan status saya menjadi seorang mahasiswi dengan aktifitas dan gaya yang sedikit
berbeda dari biasanya.